SELAIN UNTUK MENGURANGI PENUMPUKAN TEMPAT SAMPAH, BISA SEBAGAI ALAT UNTUK MEMASAK YANG SANGAT EKONOMIS

Banyaknya tumpukan kayu kurang lebih setinggi dua meter ini adalah sisa dari bahan bangunan Bekisting untuk pengecoran, karena untuk membuat bekisting di perlukan potongan kayu yang berbeda-beda pada setiap rancangannya. Apa itu bekisting

Salah satu warga Kecamatan Sukarame Bandar Lampung memaanfaatkan sisa potongan kayu dari pembuatan bekisting untuk di jadikan kayu bakar

CUKUP MENGGUNAKAN DRUM YANG DI BELAH MENJADI DUA
Dengan drum bekas yang di potong menjadi dua bagian sudah dapat di gunakan sebagi tungku perapian.
Akan tetapi lebih lebih Efektif lagi bila menggunakan tungku tradisional buatan masyarakat seperti, berikut.
https://endangkusman2.files.wordpress.com/

Akan jauh lebih ekonomis hehe.
Di karena api dari hasil pembakaran kayu fokus pada satu titik, sehingga tidak ada panas yang terbuang sia-sia

COCOK UNTUK MEMASAK DENGAN JENIS MASAKAN YANG MEMERLUKAN WAKTU LAMA
Seperti memasak Nasi dengan jumlah yang banyak, memasak Rendang, memasak Dodol, memasak Kari, dan masakan lainnya yang memerlukan waktu cukup lama.

Sebagaimana warga Sukarame ini, memasak air panas untuk membuat kopi dan teh
Kurang lebih untuk memasak satu liter air menggunakan kayu bakar, akan memakan waktu 3 menit. Bila se-ukuran teko/ceret kemungkinan akan memakan waktu 15-18 menit.

Kebayangkan kan jika menggunakan kompor gas dalam waktu segitu akan mengeluarkan Gas berapa banyak hehe....


Bagaimana. Apakah kalian memiliki tumpukan kayu kering di halam rumah untuk di gunakan sebagai kayu bakar? tapi jangan lupa untuk menjaga asap dari pembakarannya ya!. 
Karena cukup untuk membuat tetangga marah besar bila sesak nafas akibat asap kalian hehe...